Minggu, 25 Maret 2012

tips kecantikan



Membuat herbal alami pelangsing tubuh

ambil masing-masing simplisia (tumbuhan obat) yang akan digunakan misalnya daun jati Belanda, daun kemuning, dan kunci pepet, sebanyak 20 gr. lalu rebus bersama-sama dengan air sebanyak 4 gelas dengan api kecil. biarkan hingga tersisa separuhnya. diminum pagi dan sore hari

Menghilangkan kerutan wajah dengan kelapa

bahan-bahan :
* 1 buah kelapa yang sudah tua
* 1 Lt air bersih

cara membuat :
* parut kelapa, campur dengan air sedikit demi sedikit lalu peras dan ambil santannya
* santan dipanaskan di atas kompor secara terus menerus selama 5 jam sambil terus diaduk
* air dan minyak akan terpisah, hingga akhirnya air akan menguap hingga habis
* yang tersisa minyak dan blando, lalu saring minyaknya dan simpan dalam botol kaca yang bersih dan steril
* gunakan minyak sebagai lotion untuk wajah dan lalukan pada malam hari

lagu PETERPAN


Lirik Lagu Peter Pan Di Belakangku Lyrics

kau peluk aku
sebelum membunuhku
tersenyum melihatku
merenung melihatmu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
kau menungguku
menunggu ku terjatuh
setiap langkah tertuju
setia dalam menunggu
reff: aku menunggumu
menunggumu, menunggumu
mati di depanku
di depanku, di depanku
kau peluk aku
sebelum membunuhku
tersenyum melihatku
merenung melihatmu
repeat reff
   apa yang kau lakukan di belakangku
   mengapa tak kau tunjukkan di hadapanku
   apa yang kau lakukan di belakangku
   di belakangku, di belakangku, di belakangku
   di belakangku, di belakangku

korban Iklan...

cila: afika
afika: iyaaa
cila: ada yang baru ne
afika: apa..??
cila : oreo es cream rasa orange
afika : hah? jeruk..??
cila : budek lo ye, orange !
afika :maafin akulah
cila : apa susahnya ngomong?  orange ga bisa jeruk bisa
pak polisi : cila, maafin afika ya
pengamen : maafin afika
ayu ting" : cilla, maafin afika yah
nenek : sudah" makan dulu sana, ada mie sedap ayam spesial tuh.
cilla, afika : eeeengggaaak euuunak..!!
bapak2 ; et dagh karpet lagi di bersihin malah di injak-injak..

hhahahahahahahaha...

puisi untuk IBU Tersayang

Ibu…
adalah wanita yang telah melahirkanku
merawatku
membesarkanku
mendidikku
hingga diriku telah dewasa

Ibu…
adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam

Ibu…
adalah wanita yang penuh perhatian
bila aku sakit
bila aku terjatuh
bila aku menangis
bila aku kesepian

Ibu…
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku

Aku yang selalu merepotkanmu
aku yang selalu menyita perhatianmu
aku yang telah menghabiskan air susumu
aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu

Ibu…
engkau menangis karena aku
engkau sedih karena aku
engkau menderita karena aku
engkau kurus karena aku
engkau korbankan segalanya untuk aku

Ibu…
jasamu tiada terbalas
jasamu tiada terbeli
jasamu tiada akhir
jasamu tiada tara
jasamu terlukis indah di dalam surga

Ibu…
hanya do’a yang bisa kupersembahkan untukmu
karena jasamu
tiada terbalas

Hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu

Ibu…, I LOVE YOU SO MUCH
juga kepada Ayah…!!!

Berita PETERPAN

 

PETERPAN sudah lama menghilang. Kemana sajakah mereka? Mereka mengeram diri sibuk menyelesaikan pembuatan album kedua yang akan dirilis awal Agustus mendatang. Saat ini mereka sedang sibuk-sibuknya rekaman menciptakan lirik dan lagu yang lebih seru dari album Taman Langit. So..ga perlu merasa kehilangan karena tidak lama lagi lagu-lagu baru mereka akan berseliweran terdengar di radio-radio dan performa mereka juga akan lebih sering ada di tv....... 
BEBERAPA hari ini single Peterpan yang berjudul "Ada Apa Denganmu" kerap diputar di ruang promosi Musica Studio´s. Single ini rencananya akan diputar serentak di beberapa radio di Indonesia tanggal 9 Juli 2004. Adapun radio-radio tersebut adalah : Jakarta: Prambors 102.3 FM
Bandung, Ardan 105.9 FM, Surabaya: Hard Rock 89.7 FM, Malang: Makobu 89 FM, Semarang: Prambors 102 FM, Yogya: Geronimo 106.1 FM,
Makasar: Madama 87.7 FM, Pontianak: 103 FM
PETERPAN sendiri rencananya akan merilis album kedua berjudul "Bintang Di Surga" tanggal 2 Agustus 2004. Mudah-mudahan jadwalnya tidak berubah, kita tunggu aja ya... Sedangkan pemotretan buat cover album keduanya, kali ini dilakukan di Dago atas, dekat The View - Bandung. Pemotretan dilakukan di bandung karena mereka sendiri sedang sibuk menyelesaikan album kedua mereka yang dijadwalkan release tanggal 2 Agustus mendatang. Design cover ini dikerjakan oleh Thova dari Endone Graphics. .... 
ACARA SCTV MUSIC AWARD 2004 di Jakarta Hilton Convention Center berlangsung sangat meriah. Berkah bagi Musica pada Awards kali ini karena menggondol beberapa penghargaan seperti Group Band Peterpan yang memenangkan penghargaan sebagai Pendatang Baru Ngetop untuk album Taman Langit.
Selamat kepada Group Band Peterpan atas penghargaan ini…

SEMENJAK menggeliatnya perfilman Indonesia hingga jumlahnya mencapai kira-kira 10 judul per tahun, banyak musisi yang terjun ke dunia film. Baik untuk berakting atau untuk dilibatkan dalam pembuatan album soundtracknya. Sebut saja Peterpan, band asal Bandung yang sekarang sedang melambung namanya, dikabarkan mereka akan bermain dalam sebuah film layar lebar. Berdasarkan kabar yang beredar, band yang baru saja meraih triple platinum untuk album barunya, Taman Langit, karena sudah terjual lebih dari 650.000 copy akan bermain dalam film yang bercerita tentang perjalanan karier mereka. Sayangnya, konsep filmnya masih dirahasiakan. Baik itu para personel Peterpan ataupun pihak Musica Studios yang mengontrak mereka pun masih segan berkomentar. Memang saat ini, popularitas Peterpan tengah melambung. Lewat single-nya yang berjudul Mimpi yang Sempurna, mereka berhasil merebut pasar musik Indonesia. Album perdananya Taman Langit disambut bagus.



Biodata Uki PETERPAN

UKI
    Nama Lengkap   : Mohammad Kautsar Hikmat
    Nama Panggilan   : Uki
    Posisi di Band   : Guitar
    Tempat Tanggal Lahir  : Bandung / 5 Oktober 1981
    Agama     : Islam
    Hoby     : Basket, Musik
    Pendidikan Terakhir  : Mahasiswa Itenas 
    Cita-cita   : Insinyur Teknik Sipil
    Zodiak    : Libra
    Tinggi / Berat   : 167 Cm / 55 Kg
    Musisi Favorit    : OASIS ( Noel Gallagher)
    Film Favorit   : Action
    Artis Film Favorit  : Tom Hanks
    Warna Favorit   : Hitam
    Makanan Favorit   : Semua suka asal nggak telur
    Minuman Favorit   : Juice Mangga
    Pakaian Favorit   : T-Shirt
    Tempat Nongkrong  : Kamar
    Prestasi   : Juara III Debat Bahasa Inggris
    Nama Ibu   : Listia Indrawati
    Nama Bapak   : Hikmat Iskandar
    Anak ke-   : 3 dari 3 bersaudara
    Instrument yang digunakan : Squier Telecaster, Gordin Radiator
    Tokoh yang dikagumi   : Noel Gallagher (OASIS)
    Nomor Sepatu   : 41
    
    
    


Biodata Reza PETERPAN


     Nama Lengkap  : Ilsyah Ryan Reza
     Nama Panggilan  : Reza
     Posisi di Band  : Drummer
     Tempat Tanggal Lahir : Poso / 11 Maret 1977
     Agama    : Islam
     Hoby    : Basket, Musik, Surfing
     Pendidikan Terakhir : Mahasiswa
     Cita-cita  : Pengen membahagiakan Mama
     Zodiak   : Pisces
     Tinggi / Berat  : 168 Cm / 54 Kg
    Musisi Favorit    : Simon Philip (TOTO), Korn
    Film Favorit   : Warkop
    Artis Film Favorit  : Shanen Dorthy
    Warna Favorit   : Hitam, Putih, Biru
    Makanan Favorit   : Gado - gado, Nasi Goreng
    Minuman Favorit   : Tehbotol
    Pakaian Favorit   : Kaos
    Tempat Nongkrong  : Cafe
    Prestasi   : -
    Nama Ibu   : Ilma Tantu
    Nama Bapak   : Syahrun Dariseh
    Anak ke-   : 2 dari 4 bersaudara
    Instrument yang digunakan  : Premier, Zildjian (Simbal)
    Tokoh yang dikagumi   : Mama
    Nomor Sepatu   : 39-40
    
    
    


Biodata Lukman PETERPAN


     Nama Lengkap  : Lukman Hakim
     Nama Panggilan  : Loekman
     Posisi di Band  : Guitar
     Tempat Tanggal Lahir : Cianjur / 30 Desember 1976
     Agama    : Islam
     Hoby    : Olah Raga, Jalan - jalan, Makan
     Pendidikan Terakhir : Mahasiswa
     Cita-cita  : Menjadi orang yang sangat berguna
     Zodiak   : Capricornus
     Tinggi / Berat  : 174 Cm / 56 Kg
     Musisi Favorit  : Joe Satriani, Steve Vai
     Film Favorit  : Action
     Artis Film Favorit : Jet Lee
    Warna Favorit   : Putih, Hitam
    Makanan Favorit   : Masakan Khas Sunda
    Minuman Favorit   : Air Mineral
    Pakaian Favorit   : Kaos
    Tempat Nongkrong  : Pantai
    Prestasi   : Juara Sepak Bola Se-Kotamadya Bandung
    Nama Ibu   : Iis Martina
    Nama Bapak   : Eman Sulaeman
    Anak ke-   : 3 dari 5 bersaudara
    Instrument yang digunakan  : Fender Telecaster, Fender Stratocaster,
          Squier Telecaster
    Tokoh yang dikagumi   : Orangtua
    Nomor Sepatu   : 42
    
    

Biodata Indra PETREPAN

INDRA
     Nama Lengkap   : Hendra Suhendra
     Nama Panggilan   : Indra
     Posisi di Band   : Bassist
     Tempat Tanggal Lahir  : Bandung / 13 Februari 1977 
     Agama     : Islam
     Hoby     : Musik, Olah Raga, Makan
     Pendidikan Terakhir  : Mahasiswa
     Cita-cita   : Jadi orang berguna
     Zodiak    : Aquarius
     Tinggi / Berat   : 179 Cm / 62 Kg
     Musisi Favorit   : Bono (U2) / Thomas Ramadhan (GIGI)
     Film Favorit   : Bruce Lee
     Artis Film Favorit  : Winona Ryder
     Warna Favorit   : Merah
     Makanan Favorit   : Pizza, Masakan Nyokap
     Minuman Favorit   : Air Putih
     Pakaian Favorit  : Casual
    Tempat Nongkrong  : Bukit
    Prestasi   : Juara II Bandung Festival 1995
    Nama Ibu   : Awan W
    Nama Bapak   : Endang Saefudin
    Anak ke-   : 2 dari 5 bersaudara
    Instrument yang digunakan  : Bitchi Rich
    Tokoh yang dikagumi   : Soekarno
    Nomor Sepatu   : 41
    
    
    

Biodata Andika PETERPAN


     Nama Lengkap  : Andika Naliputra Wirahardja
     Nama Panggilan  : Andika / Dika
     Posisi di Band  : Keyboard / Vocal Latar
     Tempat / Tanggal Lahir : Bandung / 27 November 1980 
     Agama    : Islam
     Hoby    : Baca, Renang, Jalan-jalan, Dengerin musik 
     Pendididkan Terakhir : Mahasiswa Universitas Pasundan 
     Cita-cita  : Enterteiner
     Zodiak   : Sagitarius
     Tinggi / Berat  : 168 Cm / 53 Kg
     Musisi Favorit  : The Beatles, The Cure
     Film Favorit  : The Sound Of  Music,That Think You Do  
     Artis Film Favorit : Shirley Temple
    Warna Favorit   : Biru muda dan Hitam
    Makanan Favorit   : Pizza, Kentang Goreng, Bakso Malang
    Minuman Favorit   : Milkshake Strawberry
    Pakaian Favorit   : Casual
    Tempat Nongkrong  : Cafe, Rumah sendiri
    Prestasi   : Juara II Bandung Music Festival 1994
    Nama Ibu   : Tina Djurhara
    Nama Bapak   : Dr. Rullyanto 
    Anak ke-   : 1 dari 3 bersaudara
    Instrument yangdigunakan  : Korg N5 EX, Triton LE
    Tokoh yang dikagumi      : John Lennon (The Beatles)
    Nomor Sepatu          : 42
    
    

biodata Nazril Ilham(Ariel)


      
      Nama Lengkap             : Nazril Irham             
      Nama Panggilan           : Ariel
      Posisi di Band           : Vocal
      Tempat / Tanggal Lahir   : Pangkalan Brandan / 16 September 1981
      Agama                    : Islam
      Hoby       : Musik, Olah Raga, Gambar
      Pendididkan Terakhir    : Mahasiswa Universitas Parahiyangan
      Cita-cita            : Arsitek
      Zodiak     : Virgo
      Tinggi / Berat    : 167 Cm / 59 Kg
      Musisi Favorit           : Dolores O'Riordan (The Cranberries), 
                   Nirvana (Kurt Cobain), Kahlil Gibran
                            Film Favorit          : Matrix
    Artis Film Favorit  : Winona Ryder
    Warna Favorit          : Biru
    Makanan Favorit   : Apa aja yang penting enak
    Minuman Favorit   : Root Bear 
    Pakaian Favorit          : T-Shirt
    Tempat Nongkrong   : Kamar
    Prestasi   : Medali Emas Kejurnas In Line Hockey
    Nama Ibu   : Darlina Darwis
    Nama Bapak   : Nazril Irphan
    Anak ke-   : 3 dari 3 bersaudara
    Instrument yang digunakan       : Microphone Shure SM 58
    Tokoh yang dikagumi          : Spiderman
    Nomor Sepatu          : 42
    
    


Foto Koleksi PETERPAN

Sejarah Group Band PETERPAN

 
Group Band Peterpan terbentuk berawal dari pertemuan Uki dan Ariel yang pernah satu kelas di SMPN 14 Bandung. Tadinya mereka nggak saling kenal. Bahkan keduanya nyaris adu jotos. Maklum Ariel sebagai anak baru udah bikin Uki kesel. Soalnya Ariel kalau ke sekolah suka bawa gitar segala. Udah gitu ikut-ikutan bisa menggambar pula sama seperti Uki.
Dari sinilah, mereka mulai meengasah kemampuannya dalam bermusik. Bersama gank-nya Uki, Ariel akhirnya jadi teman baik plus patner nge-jamnya. Puncaknya, mereka tergabung dalm band yang menamakan dirinya Papermint. Sayang, band yang diharapkan bisa bicara banyak ini malah kandas di tengah jalan. Keduanya pun sepakat untuk jalan sendiri-sendiri.
Cerita berlanjut ketika band kesayangan Andika, Beat Jr (biasa membawakan lagu-lagu The Beatles) dan Stupid Cupid (biasa membawakan musik-musik beraliran Britpop), terpaksa bubar. Andika yang waktu itu cinta mati sama band membentuk sebuah band lagi. Uki yang jago main gitar sejak kenal Ariel dirangkulnya. Karena kekurangan personil Uki najak sohibnya di SMP, ariel. Sementara gara-gara dikenalin temen tetangganya Andika, doi pun ngajak gabung Indra dan Ari. Tahun 1997, band ini pun resmi terbentuk dengan nama Topi. Anggotanya terdiri dari Ariel (vocal/gitar), Andika (vocal/keyboard), Uki (gitar), Indra (bas), dan arie (drum).
Tadinya, formasi bakalan solid. Maklum awalnya semua personil rajin untuk latihan. Sayang, gara-gara ada personil yang nggak serius, band ini terpaksa bubar. Semua personil membuat band sendiri-sendiri. Memang dasar jodoh, Andika pun memanggil semua personil kembali.
Lagi-lagi sial. Saat hati sudah sreg, Arie cabut karena alasan pribadi. Reza dan Loekman yang pernah main bareng dengan indra dan kakaknya, digandengnya.
Karena udah ganti personil baru, maka namanya diganti menjadi Peterpan. Arti nama Peterpan simpel banget, band ini ingin terbang seperti cerita dongeng Peterpan.
Saat band udah solid, latihan pun sudah sering. Tinggal niat awal yang belum kesampaian, yakni tampil di kafe-kafe Bandung. Memang sih, band ini sempat manggung di kafe, tapi tidak terlalu sering.
Mereka maunya job terus mengalir, minimal menjadi home band salah satu kafe. Soalnya udah kepalang tanggung, mereka sudah banyak mengorbankan sekolahnya.
Pada saat itu job manggung mereka cari sendiri. Makanya, mereka berpikir butuh manajer khusus yang bisa mencarikan job. Andika ingat kalau band adiknya punya manajer. Mereka merangkul cowok yang punya nama Budi Soeratman ini. Tawar menawar pun terjadi antara para personil Peterpan dan Budi. Cowok yang akrab dipanggil Abang ini nggak ngerti musik yang dianut anak-anak Peterpan. Mungkin Abang nggak yakin.   

Ego kamu Ego ku juga..

Jangan menyesal mengenali aku,
aku bukan konspirasi curiga kamu,
aku bukan beban minda kamu,
aku hanya titik ubah hidup kamu.

aku bukan pembawa propaganda dunia keatas kamu.

aku hanya berdiri pada selekoh yang sama,
selekoh yang kamu datang kepada aku,
selekoh yang kamu pergi tinggalkan aku,
tidaklah aku yang tinggalkan kamu.

dan
aku hanya mampu melihat kamu berjalan pergi,
pergi menjauhi aku.
tanpa memaksa kamu kembali kemari.

tapi,
jangan sesekali padam kelibat aku dalam minda sedarmu,
aku tetap hadir dalam minda separa sedarmu jua.
ingat.
 
 
 
 
 
 
 
 

temani aku tidur ibu...


Sebagai seorang wanita yang cantik, Dina memiliki hampir segala yang diimpikan kaum wanita. Parasnya ayu, manies dan selalu enak dipandang. Bentuk hidung, mata, alis, bulu mata hingga ke garis pipi yang tertata indah bak bulu perindu diatas bintang timur diwaktu senja. Posturnya tubuhnya sangat ideal untuk seorang wanita. Kulitnya yang putih dan jenis rambutnya yang panjang hitam bergelombang menambah nilai keaggunannya. Kemolekan lekuk tubuhnya menyebabkan ia sering disebut wanita terseksi.

Dina, seorang wanita karir pada salah satu perusahaan swasta besar di Ibukota, termasuk wanita yang cerdas. Ditunjang pendidikan formalnya yang merupakan alumni Pasca Sarjana Komunikasi Universitas ternama.

Loyalitas terhadap perusahaan tidak diragukan lagi, sehingga menjadikan dirinya sebagai salah satu ’maskot’ pegawai diperusahaannya. Tak heran bila karirnya bagai ’rising’ star. belum sepuluh tahun bekerja, dia sudah menduduki jabatan penting, setingkat Department Head (Kepala Bagian). Dikenal dekat dengan bawahan. Suppel dan mampu berkomunikasi dengan baik dengan jajaran pimpinan. Tipikal Dina selalu menjadi bahan pembicaraan dikalangan pegawai, gunjingan hingga tentu saja ’fitnah’ dari orang-orang yang tidak menyukainya. Apalagi ketika terdengar kabar bahwa dia akan dipromosikan menjadi salah satu deputy kepala divisi.

’ah…paling dengan keseksiannya’ kata mereka yang tidak suka.

”Ibu mau kemana….?” tanya Fitri, puteri bungsunya

”Ibu mau berangkat ke kantor nak…” jawab Dina, sambil merapihkan pakaiannya

”Kok masih gelap bu….bareng ayah gak bu…?” tanya Fitri lagi dengan bahasa anak yang agak cadel

”Ayah khan belum pulang nak. Masih di Bandung…” jawab dina, tanpa memalingkan wajah dari cermin hiasnya

Jam masih menunjukkan pk. 04.25 pagi. Hari masih gelap. Anak-anaknya masih terlelap, kecuali Fitri yang terbangun karena mendengar suara peralatan riasnya.

”Aku tidak boleh terlambat…aku harus tiba sebelum Bos dan Klienku datang..” pikir Dina dalam hati

”Bu, aku masih mau tidur….” kata Fitri

”Iyya nak….”

.Dina mencium kening anak puteri satu-satunya itu. Dengan penuh kasih sayang dipeluknya erat sambil berkata pelan, ”Nanti sekolah sama si Mbok ya….sarapan disekolah juga gak apa-apa kok…Ibu harus berangkat pagi-pagi…”

”Ah, Ibu…kemarin sudah pegi pagi…kemarinnya lagi pagi, sekarang pagi lagi…” keluh Fitri, dengan menggeleng-gelengkan kepalanya

”Fitri, Ibu bekerja juga untuk Fitri. Untuk sekolah Fitri dan Adit…..untuk membelikan Fitri rumah-rumahan dan masak-masakan…” jawab Dina pelan

”Tapi Ibu selalu pulang malam. Fitri gak pernah tidur bareng Ibu. Makan sama si Mbok…sekolah juga sama si Mbok….” keluh Fitri lagi sambil menggulingkan tubuhnya.

”Fitri, Ibu mau berangkat…..kamu berangkat sama si Mbok ya…!” seru Dina dengan sedikit keras dan wajah agak memerah.

Dina segera keluar kamar. Dia memang tidur bersama anak puterinya yang masih berusia tiga tahun. Ketika akan membuka pintu kamar, Dina menyempatkan diri melihat raut wajahnya dicermin.

Terlihat jelas rona merah diwajahnya. Warna kulitnya yang putih menambah kejelasan ’rona merahnya’. Dina menghela nafas panjang, kemarahan sesaat telah merubah tutur bahasanya. Sudah merubah pula paras ayunya…

”Huh…Fitri selalu membuat aku marah….Fitri sering memperlambat jalanku ke kantor…” keluhnya sambil mengusap keringat didahinya.

”Ah sudah pk. 04.45…aku bisa terlambat …”

Dina mempercepat langkahnya. Sampai diteras rumah keraguan muncul dihatinya….Dia belum sempat bicara dengan Adit, anak sulungnya…

”Ah dia khan sudah tujuh tahun. Sudah lebih besar. Dia pasti ngerti lah…”


Presentasi mengenai pengembangan perusahaan, khususnya bidang komunikasi, kemitraan dan pemasaran yang dipaparkan Dina memdapatkan sambutan luar biasa dari Stake Holder (Pemegang Saham, Komisaris, Jajaran Direksi dan Mitra Kerja). Sambutan itu ditandai dengan tepuk tangan meriah sambil berdiri dan ucapan selamat yang seolah tak putus.

Senyum sumringah tersembul dari wajah Dina. Perasaan puas memenuhi rongga hatinya. Dia menghela nafas panjang. Memejamkan mata sesaat….”Akhirnya aku berhasil….”

Untung aku bisa mempersiapkan diri dengan baik. Untung juga aku tiba lebih awal sehingga bisa mengkondisikan semuanya…….

”Dina selamat ya….tidak sia-sia kami menempatkan kamu sebagai Dept Head Promosi & Kemitraan…..” kata seorang Direksi sambil menjabat erat tangan Dina.

Jabatan tangan yang terasa ’lain’. Terasa ada getaran ’hangat’ yang menjalar melalui jari-jari terus hingga pangkal tangan, dan meluncur deras dihati. Jantung berdegup kencang…entah perasaan apa itu. Yang jelas perasaan itu membuatnya pikirannya ’kacau’, hatinya diliputi oleh suatu misteri..entah misteri apa

”Dina, kerja kamu luar biasa…..masih muda, cantik, jenius….tak salah jika Perusahaan memberimu posisi tsb…..” kata seorang Komisaris

Pujian komisaris menambah kencang degup jantungnya…seolah darah berhenti mengalir. Seolah kaki sulit untuk digerakkan. Dengan menghirup nafas pelan, Dina membalas pujian tsb

”Terima kasih Pak..terima kasih…semua berkat bantuan dan bimbingan Bapak…”

”Berapa usiamu sekarang… adakah 40…?” tanya Komisaris itu lagi

Dina tersipu malu…..rona merah kembali menghiasi wajahnya….

”Saya baru 34…. Pak…” jawab Dina sambil tertunduk malu

”Wow…Surprise…kita memiliki calon direksi termuda. Cantik, jenius dan ber-visi…semoga kamu sukses ya….”

Dina terkesima. Tak percaya. Calon direksi….? ah, gak mungkin… aku salah dengar….

Minggu, pk. 04.00 Dina terbangun.

Ohhhhh….lelah pikiran dan badannya membuatnya agak sedikit malas untuk bangun. Namun undangan stake holder untuk sekedar minum kopi pagi di Kafe Padang Golf mengharuskan dia untuk segera bergegas…..

”Ah….ngantuknya…..”

Dina kembali merahkan badannya….rasanya dia ingin meliburkan diri bersama anak-anaknya….terutama Fitri yang kemarin membuatnya sedikit marah….

Tapi…undangan Direksi dan Komisaris adalah sebuah ’Perintah’…laksana titah Raja yang harus dijalankan, meskipun hanya ajakan sambil lalu…

”Ahhhh…..”

Dina mulai menyiapkan diri. Mandi pagi dan sedikit bersolek….tampil agak cantik dan…hmmmm..seksi dikit rasanya tidak apa-apa. Toh akan bersantai bersama orang-orang penting ’penguasa’ kantor….’apalagi bila….bila ada yg tertarik padaku…’ pikirnya..

’ah pikiran ngelantur…..’ pikirnya lagi

”Ibuuuu….Tolong tiduri aku Bu….” seru Adit sambil berjalan pelan dan membawa bantal guling yang sarung entah kemana

”Adiiit….?” tanyanya heran

”Adiit….” seru Dina kembali. Heran, tidak biasanya Adit bangun pagi dan pindah ke kamarnya.

”Ibuuu…tolong tiduri aku bu…semalam aku gak bisa tidur…aku kepikiran Ayah….aku ingin bermain bersama Ayah….”

”Adit. Hari ini Ibu masuk kantor….Ibu akan bertemu Bos di kantor…” jawab Dina

”Ibuuu…tolong tiduri aku…aku ngantuk …pengen tidur bareng Ibu…” pinta Adit, kemudian merebahkan kepalanya di pangkuan Dina, Ibundanya…

Dina terdiam. Hatinya semakin membuncah….perasaan malas memenuhi undangan Direksi kembali muncul….tapi motivasi untuk memperlihatkan loyalitas demikian tinggi…dus, dia sudah berdandan seksi.

Diusap-usap perlahan kepala Adit. Rambutnya yang sedikit ikal bergelombang mirip seperti rambutnya. Bentuk wajahnya yang agak oval dan halus merujuk pada ayahnya…

”ahhh..aku jadi ingat Mas Darman. Wajah Adit mirip ayahnya….semalam dia memberi kabar kalau Meeting di bandung diperpanjang karena banyak Klien baru yang ikut datang….” bathin Dina dalam hati….seketika ia merasa bersalah dengan suaminya.

”Adiiit, Ibu harus pergi sayang…..Ibu harus masuk kantor…..”

”Tapi buu…” Adit tidak bisa meneruskan kalimatnya, karena Dina mengangkat kakinya perlahan, sehingga kepala Adit berpindah ke bagian pinggir tempat tidur.

Dina meneruskan riasannya dimuka cermin yang ada di sisi kanan tempat tidurnya. Bibirnya diolesi lipstick tipis warna merah muda, sesuai dengan pakaian yang dikenakannya. Pakaian terbaik yang dimilikinya, hadiah Ulang Tahun dari Mas Darman suami tercinta.

”Mas Darman pasti akan silau bila melihat aku sekarang. Pasti akan memujiku ’Cantiiik’..hehehe…sayang dandananku saat ini untuk orang lain….”

”Huk..huk..huk..” suara batuk kecil beriak keluar dari mulut Adit

”Adiit, kamu batuk. Jajan apa kamu kemarin” tanya Dina sambil terus memainkan penghalus bedak dipipinya

”Huk..huk..huk..” suara itu kembali terdengar

“Mboookkk….tolong ambilkan air putih hangat. Adit batuk nih” teriak Dina dari dalam kamarnya

Tepat pk. 05.00 Dina meluncur menuju Kafe Padang Golf. Perjalanan akan memakan waktu 30 menit. Cukuplah. Karena pertemuan dan sarapan kopi pagi baru akan dimulai pk. 06.00. Tapi biasanya banyak yang sudah datang dengan perlengkapan stick golf, termasuk pemilihan ’caddy’ pendamping permainan golfnya nanti.

Dina sangat menikmati suasana Kopi Paginya. Dia begitu cepat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tidak ada lagi perasaan canggung, malu dan minder bercengkerama dengan jajaran Direksi, Komisaris dan Pimpinan Unit Mitra Kerja. Apalagi dalam acara yang dikemas secara informal ini. Seolah ia sudah menjadi bagian dari mereka. Jajaran elit perusahaan.

”Penuhi jiwa ini dengan satu rindu…rindu untuk mendapatkan rahmat-Mu…meski tak layak ku harap debu Cinta-MU” ringtone HP Dina berbunyi….

”Maaf Pak,,,,,,,” Dina tak sanggup meneruskan kata-katanya untuk meminta ijin mengangkat Hpnya

”Silakan ..silakan….ini suasana santai kok” jawab salah seorang Direksi

”Permisi Pak”

”Meski begitu ku akan bersimpuh… Penuhi jiwa ini dengan satu rindu…rindu untuk mendapatkan rahmat-Mu….” ringtone itu terus berbunyi…

Ditempat yang agak jauh dari kerumunan orang Dina mengangkat Hpnya…

”Hallo….” sapanya

”Bu…kamu ada dimana sekarang….?” tanya suara disana dengan lembut

”Sedang bersama Direksi dan komisaris di kantor.. Yahas…” jawab Dina

Ohhh,…ternyata dari mas Darman, suaminya. Dina terbiasa memanggilnya Ayah, menyesuaikan diri dengan panggilan anak-anaknya

”Loch emangnya masuk… ?” tanya Mas Darman lagi

”Iyya Yah…”

”kapan pulangnya…Adit sakit di rumah kata si Mbok…”

”nanti siang…..atau mungkin juga sore…”

”Yaa sudah…biar Ayah saja yang pulang segera”


Pk. 15.30 Dina kembali kerumahnya. Sarapan Kopi Pagi di kafe Padang Golf ternyata diteruskan dengan acara ramah tamah dan meeting informal dengan Mitra Kerja dan Klien. Beberapa Kontrak Kerja ’deal’ setengah kamar dalam ramah tamah itu. Dina baru mengetahui kalau banyak ’deal’ ’deal’ kontrak kerja yang putus di Kafe, Padang Golf serta jamuan makan. Mungkin karena lebih santai dan informal….pikirnya, sehingga lebih mudah untuk bicara dari hati ke hati

Tiba di ujung jalan pemukiman, Dina melihat banyak orang berduyun menuju satu rumah dengan membawa nampan, rantang dan gelas-gelas kecil.

”Ada apa ini…?” tanya Dina dalam hati

Ada bendera kuning terikat di atas tiang listrik tepi jalan…

”Ohh ada yang meninggal….”

Dina mempercepat langkahnya. Ia juga ingin melayat. Ia tak ingin juga tertinggal dalam urusan sosial di lingkungannya….

Tak berapa lama Dina tersentak. Kakinya kaku tak bisa digerakkan….dia melihat banyak orang berkerumun dipekarangan rumahnya. Kebanyakan ibu-ibu dan wanita yang mengenakan pakaian berwarna gelap dan berkerudung. Bapak-bapak ada di ruang tengah…

”ohh…apakah…apakah…..”

”Tidaaaakkkkkkkkk”

Dina mencoba untuk berlari. Namun kakinya semakin sulit bergerak.

Air mata Dina deras mengalir ketiak ia melihat seorang bapak berpeci hitam dan berpakaian muslim putih sedang melantunkan ayat-ayat Qur’an. Dari suaranya tersendat terlihat jelas bahwa Bapak itu menahan tangis. Kadang sesegukan sesekali menghambat laju bacaan Qur’annya..

”Mas Darman…..Ayahhhhhh” seru Dina setengah berteriak

“Ayah siapa yang meninggal Yah….?” tanya Dina kepada Bapak yang sedang mengaji tadi

”Ayah..siapa yah….?” tanyanya lagi

Bapak tadi tidak menjawab. Telunjuk jarinya mengisyaratkan bahwa Dina bisa membuka kain kafan yang belum tertutup


Dengan sedikit merangkak, Dina berjalan tersendat, dan membuka kain kafan penutup wajah si mayit.

”Yaa Allah…Aadiiitttt” Dina langsung memeluk tubuh jenazah itu

”Maafkan Ibu Nak….maafkan Ibu nak…….” teriak Dina keras, membuat seisi rumah menoleh kepadanya. Bahkan beberapa orang yang berada di luar juga berlari kearah rumah

”Adddiiiiittttt….Sini nak…Ibu akan tiduri kamu…Ibu akan tidur bersamamu Nak…..”

”Addiiittttt bangun nak..Ibu sudah pulang…Ibu sudah pulang nak….”

”Ibu ingin tidur bersama mu….”

Dina meraung keras seperti anak kecil yang kehilangan orang tuanya….air matanya mengalir deras. Tak kuasa menahan sedih. Rasanya ingin sekali ia menggoyang-goyangkan tubuh kaku itu agar kembali bergerak….namun Mas Darman segera merangkulnya. Memeluknya. Dan mencium keningnya…

”Bu….ini salah kita..salah Ayah….Ayah terlalu sering meninggalkan keluarga..”

”Bukan Yah…ini salah Ibu…tadi pagi Adit minta ditemani tidur, tapi Ibu tolak…”

”Ya sudahlah…ini salah kita semua. Adit terkena paru-paru basah akut. Dan terlambat ditolong…..”

Anak, isteri, suami dan keluarga adalah perhiasan dunia. Perhiasan yang paling indah adalah istri yang sholeh (Amar’atush-Sholihah), suami yang adil (’imamun ’adilun) dan anak-anak yang mendoakan orang tuanya (awaladdun sholihin yad’ulah)












Salam ukhuwah
www.jangankedip.blogspot.com

putih abu-abu


“PUTIH ABU-ABU”

Lambat laun waktu kita akan berpisah,
Takkan ada lagi tanggis, canda, tawa dari setiap ruangan.

       Halaman sekolah, lantai kelas, meja dan kursi.
       Takkan kita temui lagi tiap hari.

Takkan ada lagi suasana...
Mengerjakan latihan, ulangan maupun menyontek.
Putih abu-abu pun takkan terpakai lagi.
Semuanya akan berhenti begitu saja.

              Awal kehidupan nyata akan kita mulai..
              Semoga kita bisa bertemu lagi..
              Setelah kita sukses nanti...
              Amiiiieen...

puisi




“CINTA SEJATI”

Hanya sekali seumur hidup.
Dan itu akan ku bawa sampai mati.
Sampai aku tidak mampu.
Bernafas lagi, dan karna hal itulah.

Aku benar-benar mensucikan kecintaanmu.
Dari hawa nafsu sehingga cintamu.
Murni Laksana Alam yang Bertasbih
Di pangkuan Ilahi “ROBBI”.